Ayat 9 :
Asbabun Nuzul :
Abu Jahal sangat membenci nabi Muhammad SAW hingga bersumpah "Jikalau aku tahu Muhammad sholat maka kepalanya akan aku pukul aku lempari dengan batu"
Ternyata, di kemudian hari, benar terjadi
Abu Jahal melihat nabi Muhammad SAW sedang sholat
Kemudian Abu Jahal melakukan apa yang telah ia janjikan sebelumnya. Namun, apa yang terjadi? Ketika hendak melemparkan batu ke kepala nabi Muhammad SAW, tiba-tiba tangannya kaku, batu itu tak bisa lepas dari tangannya. Batu itu menempel di tangannya.
Abu Jahal kembali kepada teman-temannya dan menceritakan apa yang baru saja ia alami. Setelah bercerita, tiba-tiba batu yang menempel di tangannya lepas dan jatuh.
Dengan penuh kesombongan, salah seorang teman mengatakan "Sini biar aku saja yang melemparkan batu itu di kepala Muhammad". Lagi-lagi, terjadi keajaiban. Saat hendak melemparkan batu itu ke kepala nabi Muhammad SAW, matanya menjadi buta tak bisa melihat dimana nabi Muhammad SAW berada.
Hikmah :
Allah SWT selalu melindungi orang yang melakukan kebenaran
Ayat 10 :
Kaum kafir Quraisy memang sdh diciptakan menjadi kafir, sangat sulit dinasehati. Meskipun demikian, nabi Muhammad SAW mendapat tugas untuk memberi nasehat dan menakut-nakuti mereka supaya kelak ketika di akhirat tdk ada yg hujjah atau menuntut dengan mengatakan "Kenapa dulu ketika di dunia tdk ada yg mengingatkan kami".
Hikmah :
Mari selalu mengajak ke arah kebaikan kepada orang-orang dekat kita
Ayat 11 :
Hai Muhammad, usaha kamu memberi nasehat dan menakut-nakuti dengan pedoman Al-Qur'an itu tidak ada gunanya kecuali bagi orang-orang yang mematuhi petunjuk Al-Qur'an dan takut kepada Allah. Maka dari itu, beri kabar gembira pada orang-orang (yang patuh) itu, bahwa kelak mereka akan mendapat ampunan dan syurga yang sangat mulia dari Allah SWT.
Tafsir lafadz "Al Mauta" pada ayat 12 :
Al Mauta ; mati hatinya, maksudnya Allah SWT Maha Kuasa menghidupkan hati yang telah mati, dari yg tidak iman menjadi beriman
Al Mauta : mati dicabut nyawanya oleh malaikat Izroil dan masuk ke alam kubur kemudian ditanya oleh malaikat Munkar Nakir, ditimbang, dan dihitung amalnya.
Lafadz "Wanaktubu" :
Semua amal Manusia dicatat oleh malaikat Katibin (Rokib dan Atid). Semuanya akan mendapat balasan dari Allah. Amal baik dibalas dengan syurga. Sebaliknya, amal buruk dibalas dengan neraka.
Lafadz "Wa atsarohum" :
- Langkah orang-orang yang berangkat ke masjid. Tafsir ini berdasarkan qoul ibnu Abbas bahwa asbabun nuzul ayat ini adalah karena kaum Anshor mengadu kepada nabi Muhammad SAW mengenai rumahnya yang jauh dari masjid, kemudian mereka ingin membangun masjid dekat rumahnya.
Kemudian Allah SWT menurunkan ayat "Wanaktubu ma qoddamu wa atsarohum" bahwa orang yang rumahnya lebih jauh dari masjid maka ia lah yang lebih banyak pahalanya.
- Tindakan-tindakan yang ditiru dan diteruskan oleh orang lain.
Barang siapa yg melakukan tindakan yang baik kemudian ditiru oleh orang lain maka ia akan mendapat pahalanya sendiri plus pahala orang yang menirunya tanpa mengurangi pahala si peniru tersebut.
Sebaliknya, Barang siapa yg melakukan tindakan yang buruk kemudian ditiru oleh orang lain maka ia akan menanggung dosanya sendiri plus dosa orang yang menirunya tanpa mengurangi dosa si peniru tersebut.
Bila kebaikan atau pun keburukan itu ditiru sampai kapan pun maka yang membuat kebaikan atau keburukan itu ikut menanggung ganjarannya.
Wallahu a'lam bis showab
Tafsir Al Ibriz