Bekel, adalah salah satu jenis permainan tradisional dari Jawa Tengah, yang biasa dimainkan oleh anak-anak perempuan.
.
Nama "bekel" diambil dari nama peralatan yang digunakan yaitu biji ”Bekel”. Biji Bekel adalah sebentuk benda segi empat berukuran kecil , sekitar 1 centimeter panjangnya, terbuat dari bahan kuningan atau dari bahan timbal berwarna putih.
.
Untuk dapat bermain, dibutuhkan biji bekel minimal 4 buah. Bekel mempunyai empat sisi/bidang dengan bentuk berbeda dengan nama-nama yang berbeda pula yaitu :
.
“Pet”, adalah bidang dengan cekungan kecil di tengah, atau posisi berdiri.
“Roh”,adalah bidang berbentuk seperti parit, yaitu posisi berdiri terbalik.
“Klat”, bidang polos tanpa hiasan.
“Es”, bidang datar berhias dengan titik-titik
.
Peralatan lain yang digunakan untuk bermain adalah sebuah “Bola” yang terbuat dari karet, dengan ukuran sebesar bola pingpong.
.
.
Cara memainkannya sangat mudah, yaitu :
Keempat pemain menentukan urutan dengan cara “hompimpah” atau “pingsut”, pemenangnya akan mendapat giliran main pertama.
.
Set pertama : Seluruh Bekel digenggam dengan tiga jari, sementara bola dijepit oleh ibu jari dan jari tengah. Bola dilempar ke atas, kurang lebih 30 cm, dijatuhkan ke lantai yang datar. Selama bola memantul di udara, dengan satu ketukan di lantai pemain berusaha mengatur bekel pada posisi berdiri atau “Pet”. Jadi lempar bola – ambil bekel – tangkap bola. Selanjutnya diulang hingga bekelnya habis.
.
Kemudian bola di lempar lagi – semua bekel dilepas di lantai – tangkap bola lagi dan sekarang bekel harus diambil dua-dua. Lempar bola – ambil 2 bekel – tangkap bola. Ulang sampai bekel habis. Selanjutnya bekel harus diambil tiga-tiga, kemudian empat-empat, dst. Set pertama selesai.
.
Jika saat ambil bekel pemain melakukan kesalahan (bekel terjatuh, kurang ambil,dll), pemain dianggap “mati” dan permainan akan berganti ke pemain selanjutnya. Setelah mendapat giliran kembali, maka start awal dimulai dari saat posisi “mati” sebelumnya.
.
Set Kedua (PET) : Bekel akan diposisikan satu-satu ‘berdiri’. Lempar bola – atur bekel – tangkap bola. Ulang sampai semua bekel jadi pit. Selanjutnya langkah ini di kombinasikan sama dengan set pertama. Jadi pertama diambil satu-satu, sesudah itu diatur lagi, diambil dua-dua, dan seterusnya
.
Set ketiga (ROH) : Seperti set kedua, tapi posisi bekel terbalik dari set pertama.
.
Set keempat (KLAT): Sama seperti set kedua, tapi bekelnya dibuat tidur dengan sisi polos menghadap ke atas.
.
Set kelima (ES) : Seperti set kedua, tapi bekelnya dibuat tidur dengan sisi yang diberi titik menghadap ke atas. Kesemua Langkah-langkah tersebut disebut : “pet ji”, “pet ro”, “pet lu”, “pet byuk”.
.
Jika set kelima selesai, dilanjutkan dengan tahap “NASPEL”. Caranya dimulai seperti pada set kedua, semua bekel dibuat “pit”, tetapi tidak diambil. Sesudah jadi pit semua, posisi dirubah menjadi “roh” semua , dilanjut dengan posisi “Klat”, terus hingga posisi “Es”. , Khusus naspel, jika “mati” pada posisi apapun, pada gilirannya nanti tetap dimulai lagi dari “pet”. Jika naspel selesai dianggap satu game juga selesai.
.
Selanjutnya mulai lagi set pertama, terus set kedua tapi sekarang diatur-dua-dua. Lempar bola -atur 2 bekel jadi pit – tangkap bola. Intinya, semakin lama permainan akan semakin susah.
.
Nama "bekel" diambil dari nama peralatan yang digunakan yaitu biji ”Bekel”. Biji Bekel adalah sebentuk benda segi empat berukuran kecil , sekitar 1 centimeter panjangnya, terbuat dari bahan kuningan atau dari bahan timbal berwarna putih.
.
Untuk dapat bermain, dibutuhkan biji bekel minimal 4 buah. Bekel mempunyai empat sisi/bidang dengan bentuk berbeda dengan nama-nama yang berbeda pula yaitu :
.
“Pet”, adalah bidang dengan cekungan kecil di tengah, atau posisi berdiri.
“Roh”,adalah bidang berbentuk seperti parit, yaitu posisi berdiri terbalik.
“Klat”, bidang polos tanpa hiasan.
“Es”, bidang datar berhias dengan titik-titik
.
Peralatan lain yang digunakan untuk bermain adalah sebuah “Bola” yang terbuat dari karet, dengan ukuran sebesar bola pingpong.
.
.
Cara memainkannya sangat mudah, yaitu :
Keempat pemain menentukan urutan dengan cara “hompimpah” atau “pingsut”, pemenangnya akan mendapat giliran main pertama.
.
Set pertama : Seluruh Bekel digenggam dengan tiga jari, sementara bola dijepit oleh ibu jari dan jari tengah. Bola dilempar ke atas, kurang lebih 30 cm, dijatuhkan ke lantai yang datar. Selama bola memantul di udara, dengan satu ketukan di lantai pemain berusaha mengatur bekel pada posisi berdiri atau “Pet”. Jadi lempar bola – ambil bekel – tangkap bola. Selanjutnya diulang hingga bekelnya habis.
.
Kemudian bola di lempar lagi – semua bekel dilepas di lantai – tangkap bola lagi dan sekarang bekel harus diambil dua-dua. Lempar bola – ambil 2 bekel – tangkap bola. Ulang sampai bekel habis. Selanjutnya bekel harus diambil tiga-tiga, kemudian empat-empat, dst. Set pertama selesai.
.
Jika saat ambil bekel pemain melakukan kesalahan (bekel terjatuh, kurang ambil,dll), pemain dianggap “mati” dan permainan akan berganti ke pemain selanjutnya. Setelah mendapat giliran kembali, maka start awal dimulai dari saat posisi “mati” sebelumnya.
.
Set Kedua (PET) : Bekel akan diposisikan satu-satu ‘berdiri’. Lempar bola – atur bekel – tangkap bola. Ulang sampai semua bekel jadi pit. Selanjutnya langkah ini di kombinasikan sama dengan set pertama. Jadi pertama diambil satu-satu, sesudah itu diatur lagi, diambil dua-dua, dan seterusnya
.
Set ketiga (ROH) : Seperti set kedua, tapi posisi bekel terbalik dari set pertama.
.
Set keempat (KLAT): Sama seperti set kedua, tapi bekelnya dibuat tidur dengan sisi polos menghadap ke atas.
.
Set kelima (ES) : Seperti set kedua, tapi bekelnya dibuat tidur dengan sisi yang diberi titik menghadap ke atas. Kesemua Langkah-langkah tersebut disebut : “pet ji”, “pet ro”, “pet lu”, “pet byuk”.
.
Jika set kelima selesai, dilanjutkan dengan tahap “NASPEL”. Caranya dimulai seperti pada set kedua, semua bekel dibuat “pit”, tetapi tidak diambil. Sesudah jadi pit semua, posisi dirubah menjadi “roh” semua , dilanjut dengan posisi “Klat”, terus hingga posisi “Es”. , Khusus naspel, jika “mati” pada posisi apapun, pada gilirannya nanti tetap dimulai lagi dari “pet”. Jika naspel selesai dianggap satu game juga selesai.
.
Selanjutnya mulai lagi set pertama, terus set kedua tapi sekarang diatur-dua-dua. Lempar bola -atur 2 bekel jadi pit – tangkap bola. Intinya, semakin lama permainan akan semakin susah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar